Minggu, 07 Maret 2010

masih untuknya "dia : sang bad maner"

| |

Pagi kedua, setelah harus aku menyadari. Ini bukan mimpi buruk, ini memang kenyataan yang harus aku terima dengan sabar dan ku maafkan (masih tetap,untuk selalu bisa kuat). Baru tersadar pagi ini, ternyata tak satupun nasi yang masuk ke mulut ini dari kemarin dan sampai pagi ini. padahal hari kamis lalu, aku yang berusaha mengganti puasaku yang 28 hari bolong itu,hanya telengkup lemas tak berdaya karena tak ada makan yang masuk untuk menjadikan energy aku KUAT. Mungkin karena emosi ini dan rasa sakit itu, yang bisa menghipnotisku lupa lelah ini, dan terus harus menjadi yang terkuat untuk itu.

Cacing diperutku pun terdiam. Tak terdengar bunyi keroncongnya “beri kita makanan….” Menggangu ku dalam lamunan malam yang semakin larut. Tuhan….. benarkah ini?? masi terus berusa untuk menerima “HANYA KEBOHONGANNYA SAJA SELAMA INI. DIA HANYA BERBOHONG RESTI !!!! . JUST BIG LIER”. Masih ingin tetap bertanya, kenapa dia tega? Semuanya itu BOHONG?? Seperti itukah dia real nya,tuhan?? Maafkan aku tuhan, akhirnya aku harus menyebut semua kebaikan itu dengan kejahatan!!!! Kenapa dia bisa sejahat itu……………………….

“kalo yang bikin melaw-melow di ignore ajah, saii...” jadi malu kalo aku harus kembali membaca adviceku itu. memang berbicara itu lebih mudah, ketimbang kita harus berusa menerima dan menjalaninya. Aku percaya setelah sore yang mendung itu akan ada pagi yang cerah. Langit malam yang gelap gulita itupun, akan ada langit disiang hari yang terang bercahaya. Aku yakin ada rencana tuhan dibalik ini. mungkin memang orang sebaik aku tak pantas untuk dengannya. Semoga tuhan cepat memberiku senyuman. Amien.

Penyesalan memang harus datang di akhir cerita. Dulu, aku baru menyesali dia pergi setelah aku menyadari dia yang nyaris sempurna (memang nobody perfect, tapi dia mendekati itu. Ada nya) menyayangiku tanpa sayarat. Menyayangiku badly ada nya aku tanpa sedikitpun dia merayu dengan gombal dan gombelnya lelaki itu untuk membohongiku, apalagi menduakan sayang itu. Penyesalan kedua, ketika tepatnya setahun yang lalu (28februari) aku membiarkan ciuman pertamaku untuknya (yang jelas2 dia melakukan ciuman itu bukan untuk yang pertama seperti aku) padahal 17 tahun dalam hidupku aku menjaga kesucian bibirku itu. Untuk tak satupun ada lelaki yang boleh menjamah bibirku kecuali untuknya yang memang tuhan ciptakan dari setengah tulang rusukku. Dan untuk penyesalanku saat ini, malu rasanya setiap aku harus mengingat kembali keyakinan yang aku lontarkan kepada mereka “bahwa aku memang menyayanginya tanpa sarat. Menyayanginya adanya dia seperti itu”. Setulus itu, tapi dia hanya memanfaatkan keluguanku untuk dia jadikan KAMBING dalam nafsunya.

Dan tak selamanya hilap itu akan terus menghadirkan keselahan yang lainnya. Bagiku, kesalahan pertama itu harus menjadi kesalahan yang pertama dan yang terakhir. Bukankah iya, tuhan? Aku selalu berusaha menebus salahku itu dengan menepati janjiku itu? (tak akan ada kesalahan yang kedua).

Setelah dia, yang menyadarkanku betapa sakitnya disakitin sama orang yang kita sayang, aku selalu berusaha untuk tak ada lagi hati orang yang menyayangiku’ hatinya merasa sakit karena aku sakiti. Bukankah benar tuhan? maksiat di bibirku itu sampai detik ini masih yang pertama dan insaoloh terakhir sebelum setengah dari tulang rusukku dengan halal boleh menjamahnya. Dan untuk pengalaman pertamaku yang ini, aku janji akan selalu berusaha menjadikan dia orang pertama dan yang terakhir memperlakukanku SEHINA ini.

Mungkin saatnya kembali menjadi aku yang dulu, yang selalu enjoy dan berusaha mensyukuri apa yang tuhan kasih. Melewatkan hari tanpa sedikitpun disibukan dengan memikirkan lelaki !!! (aku yakin hari itu akan cepat datang. Gulirkan waktu dengan cepat ke bulan juli dan agustus tuhan……..!!!). aku yang selalu berdiri sendiri, tanpa tergantung dengan mahkluk yang dinamakan kekasih. Aku yang meyakini, hidup ini indah karena kita sendiri yang membuat itu. Bukan orang lain. Aku yang kelewat selective bahkan cenderung langka (dan memang aku barang langka. Hahhhaa), untuk aku buka kan hatiku untuk mereka yang selalu membual janji ucapan dan rayuan basi nya itu. Tetapi tidak dengan cewe tulalit, oon, yang bisa mereka manfaatkanku lagi.

Memang untuk menjadi orang yang terlalu pemilih itu kurang baik katanya, tapi masa bodohlah. Ternyata buat aku sekarang memang harus menjadi pemilih agar tak lagi ada seperti ini. memang dari dulu aku seorang teman yang tak pernah menilai orang dari luar dan materinya saja. Dan kemarin, memang benar aku belajar untuk berusaha menerima orang yang kita sayang itu apa adanya. Menghargai orang tidak dengan menilai dari luarnya saja. Tapi endingnya kenapa aku diginiin?

Conclusion nya……..

Heiii helooo……. Dia itu tak sebaik, tak sejujur, dan tak sepolos apa yang kamu kira. please girls, beware of the boys!!! Ga selamanya cowo cakep itu suka mendua, yang ada malah sebaliknya. Mendingan kalo jadi cewe pilih2 ajalah. lelaki memang cenderung akan lebih memilih mereka “cewe seksi yang selalu dapat memberikan mereka service untuk memuaskan nafsunya ketimbang wanita baik yang hanya berkerudung” percaya ajah sama salah satu judul postingannya sang cerpenis bercerita bahwa kebaikan itu pasti akan berbuah kebaikan.

i'm believe god! that, it’s better for me !! amien..

0 komentar:

go-top

Posting Komentar

whatever you say... hope can make better

>_<

My Playlist

Mengenai Saya

Foto saya
untuk menjadi sesuatu itu. tak perlu cantik, elok, dan terlihat bagus. bagiku, sesuatu itu yang beda....

Pengikut

 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©
This template is brought to you by : allblogtools.com

 
top