17 juni 2009. Ketika dokter harus memonisku dengan penyakit itu. Ketika aku baru menyadari betapa rapuhnya ragaku itu, pada saat itu. Ketika aku harus merasakan 10hari terbaring tanpa ada sedikitpun semangat. Ketika aku harus merasakan,betapa sesaknya yang kurasa untuk bernafas. Ketika aku harus merasakan alat itu membantu nafasku dalam hidungku. Ketika aku harus merasakan sakitnya alat itu mereka rojokkan masuk kesamping ********ku. Ketika aku harus merasakan sesak yang semakin sesak, ketika alat itu menempel di **********ku. Ketika aku mulai membayangkan, aku tidak akan menjadi aku yang dulu. ketika aku mulai membayangkan hari esokku hanya terkurung dirumah dengan overprotectnya mereka. Dengan setiap butir obat2 itu,yang harus selalu aku makan. Dengan aku, yang bukan aku seperti dulu yang penah dengan senyum, tawa itu, banyak teman yang selalu membuatku merasa benar dengan pilihanku yang selalu lebih memilih SENDIRI (disbanding aku harus mempercayai setiap rayuan dan gombalan demi gombalan basi dari sang LELAKI). Ketika aku merasa takut, teman-temanku tak lagi dekat seperti dulu karena penyakitku itu. Tak ada senyum sekecil atompun, yang bisa aku samarkan untuk bisa menjadi topeng hatiku saat itu.
30 juni 2009. Hari ke empat setelah akhirnya alloh kembali memberiku nikmat pulang ke rumah, kembali merasakan tidur nyenyakku tanpa alat2 itu terpasang, untuk kembali menjalani hari demi harinya. Yang entah dengan rasa apa harus aku jalani. Cek up pertama (untuk selama 6 bulan kedepan). Perjalan yang ditempuh dengan becak tua nya mang Endin, dengan alasan kakakku saat itu tidak bisa pergi untuk mengantar dikarenakan kecalakaan kecil yang menimpanya. Pertemuan pertama, yang menakdirkan aku bertemu dengan dia (yang pada saat itu sedang mengantar sang nenek disertai sang mamah). Aku lemparkan senyumku, sebagai tanda aku kenal dia (bukankah aku ade kelasmu, dibangku merah biru?). ah sial ternyata dia tak merespon. Sampai akhirnya, ketika aku dan mamahku tinggal hanya menunggu panggilan obatku beres, mamahnya menyapa ku. Neng, kenal sama ********** bla bla bla bla …………….. demikian mamahnya memulai percakapan itu.
Keluar kamar rasanya masih menjadi sesuatu yang membuatku takut. Dengan setiap pertanyaan yang akan mereka tanyakan. Trus resti sekarang ? .. ….. . blab la bla . . … . gendut yah sekarang . ……… blab la bla bla…. Apalagi sampai harus bertemu dengan mereka, dengan melihatku seperti aku sekarang. Dan memang aku akuin, dia yang membuatku kembali tersenyum, kembali sedikit tertawa dengan kepolosan dan ke bego’n nya dia. Yang dulu aku anggap, memang dia tak berbohong. Memang saat aku aku lebih memilih tersenyum karena dia, dibanding aku harus tersenyum karena ********,*********, dan yang lain.
Dan merekapun kembali datang, dengan rayuan cinta yang mereka berikan. Tapi tak aku harapkan, mungkin memang bukan aku yang dulu, aku yang selalu memegang teriakan ku NO MAN NO CRY. I’M SINGLE AND VERY HAPPY . Dan aku sedikit tau diri gabakal ada cowo yang mau sama cewe yang ga ngasi service ke cowo na plus penyakitan pulang pas waktu itu. Hahahhahahah…… komplit dehh, komplit….. dasar nasib. Tak pernah terpikirkan, bakalan dapet mimpi buruk yang sekaligus menyadarkan semua jelek ku itu.
Tawa dan senyum itu kembali ada. bukan karena paksaan untuk menyamarkan hatiku saat itu.Dekat dengan dia, hanya biasa saja. Aku memang kadang selalu dibikin tersenyum karenanya (padahal lupa lagi, apa yah?).TERSENYUM KEMBALI. tapi tak ada harapan untuk bisa menjadi PACAR dengannya. Bukan masalah pisikly. Memang benar, aku dulu teman yang baik. Berteman dengan siapa saja. Tak pernah melihat dari segi cuting’n nya mereka dari luar telihat seperti apa. Tetapi orang selalu mengecap ku dengam cewe pemilih (yah bisa jadi, karena x boii prend ku sebelumnya mungkin). Mungkin karena baru aja, temenan sama cowo yang selalu…. Pameran akan harta benda mamih papii nya gitu. Ga tau dipikir nya, baru mungkin aku deket sama cowo tajir. Hahaha… pulgarr nih pulgar. Sekedar ingin, aku dia tau. Cowo tajir, bukan menjadi patokan. Walaupun alloh yang pengasih kebetulan selalu mendekatkanku dengan mereka. Hahhhaa…. Astajim yaoloh…. Bukan maksutku untuk menjadi takabur, luaapan emosi dalam hati ini terus sajah memarah. Dan aku hanya manusia biasa.
Singkat cerita, dengan sesuatu yang berawal tidak jelas. 29 desember 2009. Dia mengiyahkan saja aku menjadi girl prendd nya. Memang ada rasa yang beda, entah apa itu. Yang jelas dari tanggal 29 sampai tadi pagi itu. aku belajar :
Untuk menghargai orang yang menyayangiku, menyayangi orang tanpa melihat dari segi FISIK. Mencoba bersabar dengan setiap tulalit dan spontanitasnya itu (yang dulu aku pikirnya begitu), menyayangi orang seperti dulu ******* menyayangiku (Dengan inilah,ada nya aku), menyayangi orang yang sebelumnya aku berjanji tak akan sampai ada rasa sayang untuknya. (jujur memang, aku tidak suka dengan setiap apa yang dia pikir dengan UANG. Karena mereka dulu tak seperti itu. Tapi ntah kenapa, hati memang tidak bisa dibohongi).
Mencoba belajar percaya bahwa dia bukan lelaki yang mengumbar BOHONG (tapi padahal semuanya salah) mencoba membela apa yang aku sayang walaupun mereka selalu berkata bla… bla… bla… bla…. Bla…. Belajar mengakui : bahwa dia menjadi orang ke dua yang walaumemperlakukanku layaknya princess (walaupun DIA, dengan dia sebelumnya berbanding jauh!!!!). belajar menjungkir balikan semua pandanganku dulu, dengan menyayanginya…….
Tetapi pagi ini, aku mengetahuinya…….. ternyata dia tidak lebih baik dengan mereka : lelaki yang hanya menjadikan wanita sebagai mainan. Aku tau sekarang. Ternyata dia sang pecundang, yang bersembunyi dengan mencoba menipuku dengan kepolosan yang aku suka itu.
Yaoloh, aku tau dan percaya. Kebaikan itu pasti akan berbuah kebaikan lagi. beri aku senyuman lain, walaupun tanpa ngkau prantarakan lewat dia.
Wanita seksi, putih dan cantik memang banyak. Tapi aku yakin, wainta sebaik aku memang langka. (ijikan aku sedikit menjadikan itu sebagai topeng. aku mencoba tersenyum puas!!!). Mungkin kembali menjadi yang dulu, aku akan baik baik saja.
Dearest bubii :
Tau yang bikin aku suka dari kamu apa?
Karena kamu ga pernah ngapa2in aku. (memasuki criteria petama!! Untuk bisa menjadi somethingku)
Aku selalu berfikir kita sama. (polos.tulalit.dan ga suka berBOHONG)
Catatan pertama dalam ceritaku AKU DI DUA’in sama pacarku sendiri.
Kamu ngajaarin aku untuk belajar menyanyangi orang dengan tulus!! Ada nya dia seperti itu.
Kamu membuat kau meng iya kan. Apa yang dulu aku katakana tidak.
kenapa aku yang kamu jadikan KAMBING nya itu??
Shit …… shit. that all just lie !!!!!....
Dulu temen2ku ngiranya HARUS YANG GOOD LOOKING aja yang bisa jadi boii prendd ku. Sampai aku mempunyai paham COWO JELEK, itu lebih aman. Ga bakal BOHONGIN apalagi DUA’in kita. Ttapi nyata nya kenapa seperti ini. kenapa aku dulu tak pernah dapat itu. Dan sekarang digituin????????????????????????
kenapa di saat untuk petama kalinya kaku bakalan bener nyayangin orang yang aku sayang.APA ADA NYA DIA, SEPERTI ITU. aku diginiin????? Tau gini sii,, mending iyah iyah aja aku…. Ngeiyahin apa yang mereka bilang…..
Note bejibun sepanjang ini aku SPESIALIN. Buat FUAD FRIMA NUGRAHA. Terima kasih untuk pengalaman pertama ku ini. semoga alloh selalu memberimu senyuman, dengan mereka. Wanita seksi, cantik, nan senang kamu senengin dengan UANG mamih papih mu itu. Amien.
Sabtu, 06 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)




0 komentar:
Posting Komentar
whatever you say... hope can make better
>_<